Kalian tahu Kudus?
Pastinya kalian tahu, atau malah belum tau sama sekali? Ya Kudus merupakan sebuah
kota kecil bahkan mungkin salah satu kota kecil dengan luas wilayah hanya
42.516 Ha yang terbagi dalam 9 kecamatan, yang terletak di Jawa Tengah. Nah..
sekarang sudah tahu kan secara singkat tentang kota Kudus.
Berhubung dengan judul postingan diatas “Kudus Destinasi Wisatawan” Kali
ini saya dengan maksud dan
tujuan dapat merangkum dan menghimpun potensi kekayaan yang ada di wilayah
Kabupaten Kudus untuk terus dibina serta dikembangkan agar terangkat sampai
dikenal masyarakat dunia internasional. dengan memberikan daya tarik kepada
wisatawan asing untuk datang ke Kabupaten Kudus dan memperoleh kenangan khusus
yang tidak terlupakan atau mendapatkan kesan tersendiri sehingga setelah pulang
kenegaranya dengan penuh semangat menceritakan pengalaman tersebut kepada
saudara, rekan-rekan, komunitas, masyarakat sekitar, instasi kerja tentang
kekayaan budaya, pesona keindahan alam, dan hasil karya luar biasa yang hanya
ada diwilayah Kabupaten Kudus. Dan atas
kepuasan itu kemudian berani meyakinkan serta mengambil keputusan bahwa nanti
akan datang kembali dengan membawa teman-temannya untuk membuktikan bersama-sama
tentang kebenarannya.
Inilah beberapa tempat /
obyek wisata yang perlu di ketahui oleh para wisatawan
Menara Kudus
Ikon kota Kudus adalah
sebuah menara yang dinamakan menara kudus. menara ini berada di komplek Masjid
Al – Aqsa. Memang masjid al – aqsa kurang begitu terkenal di kalangan warga
kudus. Masjid ini lebih terkenal dengan masjid menara Kudus mungkin dikarenakan
masjid ini sebuah menara yang bernilai historis tinggi, eksotis dan unik.
Makam Sunan Muria
Makam Sunan Muria.
Salah satu walisongo yang bernama Syeh R.Umar Sa’id atau yang terkenal dengan
sebutan sunan muria ini dimakamkan di desa Colo, Kec. Dawe. Berjarak kira kira
18 km dari pusat kota. Makam ini berlokasi di atas sebuah bukit di desa tersebut
dan berada satu kompleks dengan masjid sunan muria Untuk itu pengunjung yang
ingin ziarah ke makam sunan muria harus berjalan kaki sejauh kurang lebih 500
meter melalui anak tangga. Untuk yang tidak ingin capek berjalan naik ke atas
bukit, pengunjung bisa memilih diantar ojek motor.
Dalam perjalanan
menuju ke makam sunan muria, pengunjung disuguhi dengan beberapa kios cinderamata, oleh oleh
dan aneka jajanan. Di kompleks masjid, kita bisa melihat beberapa peninggalan
sejarah seperti bangunan masjid yang beratap joglo, bertingkat tiga dan beratap kayu sirap, empat tiang pondasi
masjid dan sebuah bedug yang dibuat tahun 1834.
Air Terjun Montel. Air
terjun ini masih berada pada kawasan Makam Sunan Muria. Setelah selesai
berziarah kita bisa menikmati sejuknya air di air terjun montel. Air terjun ini
memliki tinggi sekitar 25 meter. Kita dapat mengunjungi Air terjun monthel 30
menit dengan berjalan kaki dari makam Sunan Muria. Kita juga bisa memilih jasa ojek untuk dapat
mengunjungi montel. Kita dapat bermain dan menikmati segarnya air di tempat
itu. Terdapat batu batu besar yang menambah keindahan air terjun tersebut.
Obyek Wisata Colo
Obyek wisata ini masih
terletak di lereng gunung muria. Pemandangan indah bukit bukit yang berada di
pegunungan muria sangat cocok bagi kita yang ingin bosan dengan suasana kota.
Colo berada pada ketinggian 1.602 mdpl ini memiliki suasana yang sejuk dan
alami.
Di Colo terdapat juga
bumi perkemahan Kajar yang terletak di kawasan hutan Pinus, berjarak 3 km ke
arah selatan dari obyek wisata Colo, tepatnya di desa Kajar Kecamatan Dawe
Kudus. Kawasan Kajar merupakan lokasi yang yang biasanya digunakan untuk
kegiatan camping dan hiking (perkemahan dan jelajah medan atau lintas alam),
baik bagi pelajar, pramuka, maupun remaja pada umumnya.
Rahtawu
Rahtawu merupakan sebuah nama desa. Desa
rahtawu ini merupakan sebuah desa yang berada di Kec. Gebog, Kab. Kudus. Desa
rahtawu adalah salah satu desa wisata yang berada di lereng gunung muria. Kita
dapat menuju lokasi desa rahtawu dengan mengendarai motor ataupun mobil. Tapi
dianjurkan menggunakan sepeda motor saja dikarenakan jalan yang ditempuh agak
sempit.
Rahtawu berada pada
ketinggian 1.627 mdpl. Kita bisa menikmati suasana pegunungan dengan udara yang
sejuk dan segar yang masih sedikit terkena polusi. Selain itu kita bisa
memandang indahnya pemandangan khas pegunungan saat menuju ke desa Rahtawu. Di
rahtawu kita bisa mencoba mandi di sungai yang masih jernih yang dihiasi batu
kali. Selain itu kita bisa mengunjungi beberapa
bangunan pertapaan.
Museum Kretek
Museum
Kretek ini terletak di Desa Getas Pejaten, Kecamatan Jati, Kudus,sekitar
3 km dari Kota Kudus, yang dibuka pada 3 Oktober 1986, museum ini menyimpan
bebrapa peralatan pembuatan rokok kretek dan klobot, beberapa foto sejarah
rokok di Kudus dan diorama yang memperagakan proses pembuatan rokok.
Di kompleks museum ini
juga terdapat rumah Joglo yang merupakan rumah adat Jawa. Rumah Adat dibuat
tahun 1828 M, dibangun dengan bahan kayu jati berkualitas tinggi dengan sistem
bongkar pasang tanpa paku.
Air Tiga Rasa di Wisata
Alam Rajenu
Wisata Alam Rejenu ini
terletak di Pegunungan Argo Jembangan, Gunung Muria, Kita dapat menikmati
indahnya pemandangan pegunungan dan keanekragaman hayati dan satwa di daerah
tersebut. Di wilayah ini juga terdapat Sumber mata Air Tiga Rasa airnya memiliki tiga rasa, yang
konon memiliki khasiat berbeda, dan jika dicampur rasanya akan menjadi tawar.
Dari beberapa tempat
wisata diatas Dapat diambil kesimpulan
yang realistis dengan selalu berkarya lebih inovatif dan lebih variatif dalam mengoptimalkan sentra pariwisata sesuai
dengan kebutuhannya sangat penting untuk dikembangkan, agar ciri khas yang
dimiliki Kudus semakin maju dan membawa citra wilayah Kabupaten Kudus, lengkap
dengan seni dan budayanya ke dunia internasional, tujuannya untuk menumbuhkan
rasa penasaran yang kuat kepada wisatawan asing agar berdampak mampu
meningkatkan semangat mereka untuk datang membuktikannya.
Karena hal tersebut
diatas maka perkembangan pariwisata berpengaruh positif dan signifikan terhadap
budaya lokal, ekonomi masyarakat dan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten kudus serta Negara Indonesia melalui devisa. Akhirnya kesimpulan singkat yang
dapat diambil adalah dengan mengoptimalkan sentra kerajian, budaya, ekonomi dan
pariwisata dapat mewujudkan Kudus menjadi tujuan wisatawan.
Sekian terimakasih…
semoga bermanfaat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar